Kamis, 09 Desember 2010

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT PADA MATERI BANGUN RUANG SEDERHANA PADA SIFAT-SIFAT KUBUS UNTUK KELAS IV SEMESTER 2

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT PADA MATERI BANGUN RUANG SEDERHANA PADA SIFAT-SIFAT KUBUS UNTUK KELAS IV SEMESTER 2
Tugas berstruktur untuk memenuhi tugas media pembelajaran
Dosen pengampu: Joko Sulianto


Di susun:
Atik aprianti (09129294)
David Indrianto (09129299)



FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
IKIP PGRI SEMARANG
2010

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini untuk memberikan pengajaran yang baik khususnya di SD masih sangat sulit. Apalagi untuk menarik minat anak SD untuk mengikuti kegiatan pembelajaran perlu berbagai cara yang diterapkan dalam proses belajar mengajar. Dalam setiap kegiatan pembelajaran seorang guru diharapkan mampu menerapkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan bagi anak didiknya. Maka dari itu, guru harus memiliki wawasan yang luas tentang cara menyampaikan materi yang baik kepada anak didiknya. Dalam dunia pendidikan, sering kali istilah alat bantu atau media Pembelajaran digunakan sebagai bahan ajar dalam rangka memudahkan siswa-siswi dalam menangkap materi peajaran. Hal ini tentu membutuhkan sebuah keuletan seorang pengajar / guru dalam membimbing murid di dalam kelas, supaya siswa lebih mudah untuk cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan dalam proses belajar mengajar. Dalam Kegiatan Belajar mengajar di dalam kelas, setiap siswa tentu memiliki intelegensi yang berbeda baik laki-laki maupun perempuan, itulah sebabnya mengapa media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
Di zaman yang sudah modern seperti sekarang ini, media pembelajaran tentu sudah semakin canggih, apalagi dalam bidang elektronik. Sebagai pengajar tentu harus tahu akan hal ini, dan jangan sampai seorang pengajar dikatakan ketinggalan zaman. Dalam hal ini kami mengacu kepada media proyeksi, yakni sebagai media pembelajaran yang bisa digunakan sebagai alat bantu kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa/siswi bisa menyaksikan bentuk/tampilan dari sebuah gambar/slide, seperti penggunaan OHP/ Infokus dan LCD proyektor (sujana,2009: 96-115).
Dalam hal ini mata pelajaran Matematika adalah momok yang menakutkan di kalangan peserta didik,contoh halnya dalam proses pembelajaran pada materi Bangun datar sederhana, banyak sekali peserta didik hanya mengetahui jumlah bidang sisi, rusuk dan titik sudut, hal ini di karenakan seorang guru hanya menuliskan di papan tulis saja tidak dapat secara langsung menampilkan bangun datar, oleh karena itu peserta didik banyak yang tidak tahu dari mana jumlah bidang sisi, rusuk dan titik sudut. Hal ini harus kita sikapi dengan tegas seperti yang sudah di paparkan di atas seorang guru harus menggunakan sebuah media pembelajaran. Di sinilah kami mempunyai sebuah alat peraga yang berupa power point untuk materi Bangun ruang sederhana yaitu kubus untuk menjelaskan bidang sisi, rusuk, dan titik sudut sebagai sarana memudahkan peserta didik untuk dapat mengetahui yang di maksud bidang sisi, rusuk, dan titik sudut.

B. Rumusan Masalah

Implementasi media pembelajaran powerpoint pada materi bangun ruang sederhana pada sifat-sifat kubus untuk kelas IV semester 2
















BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Bruner
Jerome S.Buner dari Universitas Harvard menjadi sangat terkenal dalam dunia pendidikan umumnya dan pendidikan matematika khususnya. Ia telah menulis hasil studinya tentang “perkembangan belajar”, yang merupakan suatu cara untuk mendefinisikan belajar. Brunner menekankan bahwa setiap individu pada waktu mengalami atau mengenal peristiwa atau benda di dalam lingkungannya, menemukan cara untuk menyetakan kembali peristiwa atau benda tersebut di dalam pikirannya, yaitu suatu model mental tentang peristiwa atau benda yang dialaminya atau dikenalnya.
Menurut Bruner, hal-hal tersebut dapat dinyatakan sebagai proses belajar yang terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu: (unduh)
1) Tahap Enaktif atau tahap Kegiatan (Enactive)
Tahap pertama anak belajar konsep adalah berhubungan dengan benda-benda real atau mengalami peristiwa di dunia sekitarnya. Pada tahap ini anak masih dalam gerak refleks dan coba-coba, belum harmonis. Ia memanipulasikan, menyusun, menjejerkan, mengutak-atik, dan bentuk-bentuk gerak lainnya.
2) Tahap Ikonik atau Tahap Gambar Bayangan (Iconic)
Pada tahap ini, anak telah mengubah, menandai, dan menyimpan peristiwa atau benda dalam ventuk bayangan mental. Dengan kata lain anak dapat membayangkan kembali atau memberikan gambaran dalam pikirannya tentang benda atau peristiwa yang dialami atau dikenalnya pada tahap enaktif, walaupun peristiwa itu telah berlalu atau benda real itu tidak lagi berada di hadapannya.
3) Tahap Simbolik (Simbolic)
Pada tahap terakhir ini anak dapat mengutarakan bayangan mental tersebut dalam bentuk simbul dan bahsa. Apabila ia berjumpa dengan suatu simbul, maka banayangan mental yang ditandai oleh simbul itu akan dapat dikenalnya kembali. Ada tahap ini anak sudah mampu memahami simbul-simbul dan menjelaskan dengan bahasanya,
- Tahap 1. Setiap kita melakukan pembelajaran tentang konsep, fakta atau prosedur dalam matematika yang bersifat abstrak biasanya diawali dari persoalan sehari-hari yang sederhana (peristiwa di dunia sekitarnya), atau menggunakan benda-benda real/nyata/fisik. (kita mengenalnya sebagai model konkret).
- Tahap 2. Setelah memanipulasikan benda secara nyata melalui persoalan keseharian dari dunia sekitarnya, dilanjutkan dengan membentuk modelnya sebagai bayangan mental dari benda atau peristiwa keseharian tersebut. Model matematika di sini berupa gambaran dari banyangan. (Model semi kongkrit atau model semi abstrak).
- Tahap 3. Pada tahap ke-3 kongkrit atau model semi abstrak). Digunakan simbul-simbul (lambing-lambang) yang bersifat abstrak sebagai wujud dari bahasa matematika.



2.2 Alat Peraga

Sekolah : Sekolah Dasar
Mata pelajaran : Matematika
Kelas : IV
Semester : II
Alokasi Waktu : 20 menit
Tema : Bangun Ruang Sederhana
Standar Kompetensi :
8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar.
Kompetensi Dasar :
8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana.
Indikator :
• siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus.
Tujuan pembelajaran :
• Melalui pembelajaran, siswa dapat menyebutkan bidang sisi, rusuk, dan titik sudut pada kubus dengan tepat.
Alat dan Bahan
• Microshoft powerpoint.

2.3 Langkah-langkah kerja

1. Gambar Benda
Tekan tombol”Enter”(lanjutkan)



2. Gamabar Kubus
Tekan tombol”Enter”(lanjutkan)



3. Gambar Bidang sisi kubus
Tekan tombol”Enter”(lanjutkan)


4. Gambar Bidang Rusuk
Tekan tombol”Enter”(lanjutkan)







5. Gambar Titik sudut

































BAB III

PENUTUP


3.1 Simpulan

Sebagai pendidik dalam melaksanakan pembelajaran khususnya untuk SD untuk mempermudah pemahaman seorang guru harus menggunakan media. Dalam hal ini bisa di ambil dari teori belajar Bruner yang di bagi menjadi tiga tahap yaitu Tahap Enaktif atau tahap Kegiatan (Enactive), Tahap Ikonik atau Tahap Gambar Bayangan (Iconic), dan Tahap Simbolik (Simbolic),




























DAFTAR PUSTAKA

http://blog.unnes.ac.id/ardhi/2009/10/07/teori-belajar-bruner/
Jam 19.36 12-5-2010.

Mustaqim, burhan. 2008. Ayo belajar matematika 4 untuk SD dan MI kelas IV. Perbukua Nasiomal Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.

Sujana, nana. 2009. Media Pengajaran. Sinar Baru Algensindo: Bandung.

1 komentar: